Akhirnya jadi juga beberapa jahitanku. Rok biasa alias standar, rok pake kupnat, rok setengah lingkaran sampe celana panjang. Emank sih jahitannya kurang rapi alias masih miring-miring, tapi se-nggaknya sudah ada hasil walaupun belum sempurna. Kata sang motivator : sering-sering latihan dan perbanyak referensi. Rajin bertanya pada guru, berdiskusi dengan teman dan banyak membaca buku-buku yang berhubungan dengan dunia jahit menjahit. Ah...hobi baru ini semakin asyik aja.
Saat ini aku mulai praktek bikin baju. Yah..masih model standar sih. Tapi bagiku justru model-model standar inilah yang emank jadi kesukaanku, karena bisa aku pake sehari-hari. Maklum, aku jarang sekali pergi ke acara formal jadi kurasa aku tidak begitu perlu memiliki baju-baju mewah dan resmi.
Untungnya sebelum aku belajar jahit, aku sudah memiliki beberapa kain, cuma (bukan nyombong nich) bahannya mahalan. Aku dapatkan dari pemberian orang hehehe.., sampai sekarang belum terpakai. Ada batik, tile, sutera sampe bahan satin. Ada juga katun bordir yang siap potong. Kelak kalau jahitanku sudah rapi, aku pasti jahit bahan-bahan itu.
Saat ini jenis kain yang ku pakai jahit adalah katun lokal. Untuk kota Balikpapan harga 18.000 rupiah per meter bisa di bilang murah. Cocok buat aku yang baru belajar, jadi gak takut sayang kalau jahitannya kurang rapi n potong bahannya kurang bagus. Biasanya aku menggunakan kain sepanjang 2 meter untuk membuat celana panjang dan rok panjang. Tapi kalau buat rok pendek selutut, aku hanya membutuhkan kain 1,5 meter dengan lebar 1,25 meter. Untuk baju, nanti akan ku ceritakan di postinganku selanjutnya..
Oke deh, sampe di sini dulu ceritaku, baca terus Toelisan Koe di postinganku yang lainnya..