Waktu menunjukkan pukul 08.25 saat kapal ferry yang kami tumpangi mulai berlayar. Suasana kapal saat itu tidak terlalu banyak penumpang, mungkin karena hari Jum’at orang masih sibuk sekolah dan bekerja.
Diatas dek kapal dapat kami saksikan hamparan hutan bakau yang masih asri. Hijau segar nan eksotik. Hilir mudik, klutuk, speedboat sampai kapal tengker memadati arus lalu lintas sungai dipagi itu. Di kejauhan tampak kilang penyulingan minyak yang menjadi kebanggaan kota Balikpapan.
Tidak sampai satu jam akhirnya ferry yang kami tumpangi bersandar didermaga Penajam. Ini saatnya, kami berpetualang menuju tanah Banjar, tempat asal kakek dan nenek kami puluhan tahun silam.
Tanah Banjar, secara administratif masuk wilayah Kalimantan Selatan. Banjarmasin menjadi ibukotanya. Selain Banjarmasin, masih banyak lagi kota-kota lain yang mempunyai kekhas-an masing2. Mengendarai mobil sendiri membuat kami leluasa singgah di setiap kota yang kami lalui untuk sekedar mengambil foto, mencoba makanan andalan setempat sambil melepas penat.
Sepanjang perjalanan, kami disuguhi pemandangan indah. Hutan tropis yang bercampur dengan perkebunan sawit. Tebing tebing batu disela sela hijaunya hutan (kereeeeennnya…..jadi ingat lembah anai di Sum-Bar). Aliran sungai2 kecil yang menjadi salah satu urat nadi masyarakat sekitar. Dan ini dia….., kami baru tahu kalau di Banjar ternyata ada sawah loh.. (he3x kirain cuma di Jawa) dan di sepanjang jalan banyak sekali orang memancing yang dalam bahasa setempat disebut Mahunjun. Semua itu dapat kami lihat sepanjang perjalanan di tanah Banjar mulai dari Tabalong sampai Martapura (Banjar Baru sampai Banjarmasin sudah termasuk kota besar).
Masyarakat Banjar terbilang sangat religius. Sepanjang jalan kami banyak menjumpai masjid2 dengan bangunan yang megah dan banyak madrasah (sekolah Islam) serta pondok pesantren yang santrinya masih muda2. Bahkan salah satu kota yang kami singgahi, memasang nama-nama Allah (Asmahul Husna) di jalan-jalan utama.
Dengan kondisi badan yang lelah dan capek, akhirnya sampai juga kami di Banjarmasin. Saat itu waktu hampir menunjukkan pergantian hari. Sampai di hotel kami pun langsung mandi dan beristirahat.
Sunggguh perjalanan yang melelahkan tapi sekaligus menyenangkan…